
"Saat Ku ciptakan wanita,
Aku membuatnya menjadi sangat utama.
Kuciptakan bahunya,
agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya,
walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut
untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.
"Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat
melahirkan bayi dari rahimnya,
walau kerap berulangkali menerima cerca dari
si bayi itu apabila dia telah membesar.
"Kuberikan keperkasaan yang akan
membuatnya tetap bertahan,
pantang menyerah saat semua
orang sudah putus asa.
"Ku berikan kesabaran jiwa untuk merawat
keluarganya walau dia sendiri letih,
walau sakit,
walau penat,
tanpa berkeluh kesah.
"Kuberikan wanita perasaan peka
dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya
dalam apa jua keadaan dan situasi.
Walau acapkali anak-anaknya itu
melukai perasaan dan hatinya.
Perasaan ini pula yang akan memberikan
kehangatan pada anak- anak yang
mengantuk menahan lelap.
Sentuhan inilah yang akan memberikan
kenyamanan saat didakap dengan lembut olehnya.
"Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing
suaminya melalui masa-masa sukar
dan menjadi pelindung baginya.
Sebab bukannya tulang rusuk yang
melindungi setiap hati
dan jantung agar tak terkoyak.
"Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan
untuk memberikan pengertian dan menyedarkan
bahawa suami yang baik adalah yang
tidak pernah melukai isterinya.
Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan
menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada
suami agar tetap berdiri sejajar,
saling melengkapi dan saling menyayangi.
"Dan akhirnya,
Kuberikan wanita air mata,
agar dapat mencurahkan perasaannya.
Inilah yang khusus kepada wanita,
agar dapat dia gunakan bila-bila
masa pun dia inginkan.
Ini bukan kelemahan bagi wanita,
kerana sebenarnya air mata ini adalah
"air mata kehidupan."
No comments:
Post a Comment